- Pengertian :
- Kegunaan/Fungsi :
- Dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik dan Relasi terhadap waktu.
- Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
- Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
- Membedakan arus AC dengan arus DC.
- Mengetahui noise pada sebuah rangkaian listrik.
- Cara Menggunakan/Mengukur :
- Pastikan Tombol ON-OFF pada posisi OFF
- Kondisikan semua tombol yang memiliki tiga posisi pada posisi tengah.
- Putar tombol INTENSITY pada posisi tengah.
- Tekan tombol PULL 5X MAG ke dalam agar memperoleh posisi normal.
- Tekan tombol TRIGGERING LEVEL pada posisi AUTO
- Hubungkan kabel saluran listrik bolak balik ke stop-kontak ACV
- Putar tombol ON-OFF ke posisi ON. Kira-kira 20 detik kemudian satu jalur garis akan tergambar pada layar CRT. Jika garis ini belum terlihat, putar tombol INTENSITY searah jarum jam.
- Atur tombol FOCUS dan INTENSITY untuk memperjelas jalur garis
- Atur ulang posisi vertikal dan horisontal sesuai dengan kebutuhan.
- Hubungkan probe ke input saluran-A/ channel -A (CH-A) atau ke input saluran B/ channel -B (CH-B) sesuai kebutuhan.
- Hubungkan probes ke terminal CAL untuk memperoleh kalibrasi 0,5Vp-p.
- Posisikan pelemah vertikal (vertical attenuator), saklar VOLTS/DIV pada posisi 10 mV, lalu putar tombol VARIABLE searah jarum jam. Putar TRIGGERING SOURCE ke CH-A, gelombang persegi empat (square-wave) akan muncul di layar.
- Jika tampilan gelombang persegi empat kurang sempurna, maka atur trimmer yang berada pada probe sehingga bentuk gelombang akan terlihat nyata.
- Pindahkan probe dari terminal CAL 0,5Vp-p. Oscilloscope sudah dapat digunakan.
- Tingkat Ketelitian :
- 0,5 Hz hingga 20 Mhz.
- Cara Membaca Skala dan Hasil :
- Vpp (tegangan puncak ke puncak) = jumlah kotak vertikal x volt/div = 4 x 20 = 80 volt.
- Vm (tegangan maksimum/puncak) = 0,5 x Vpp = 0,5 x 80 = 40 volt.
- Veff (tegangan efektif) = Vm/ (akar kuadrat 2) = 40/1,41 = 28,37 volt.
- T (Periode) = jumlah kotak horizontal x t/div = 1 x 2 = 2 ms
- f (frekuensi) = 1/T = 1/2 = 500 Hz.
- Bagian-bagian :
- Position
- BAL
- Input
- AC, GND, DC.
- Volt/Div
- Variable
- Mode (CH1, CH2, Dual, Add, Sub )
- Led Pilot Lamp
- Illumi
- Intensity
- Focus
- ASTIG
- EXT-TRIG
- SOURCE
- SYNC
- Level
- Pull Auto
- Cal IV PP
- Ac Voltage Selector
- Int Mod
- Cara Kalibrasi :
Kemudian atur fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan mengatur posisi tersebut kita akan dapat mengamati hasil pengukuran dengan jelas dan akan memperoleh hasil pengukuran dengan tepat.
Setelah itu gunakan tegangan referensi yang berada di osiloskop maka kita dapat melakukan pengkalibrasian sederhana. terdapat dua tegangan referensi yang dapat dijadikan pedoman yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz.
Lalu tempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka pada layar monitor akan keluar tegangan persegi.
- Nama Lain :
- Osiloskop Sinar Katoda.
- Jenis-jenis :
- Oscilloscop Analog.
- Oscilloscop Digital.
- Cara Merawat :
- Usahakan Osiloskop bekerja pada temperatur 0˚–40˚C dengan kelembaban 85 % RH max.
- Jangan simpan atau gunakan osiloskop pada daerah medan magnet atau bidang listrik yang memiliki bidang kemagnetan
- Jangan mempergunakan Osiloskop pada pencahayaan berupa bintik pada waktu yang lama dengan intensitas tinggi.
- Simpan CRO pada tempat dengan suhu kamar 5˚– 35˚C, dengan kelembaban 95 % RH max.
- Hindari Osiloskop dari cahaya matahari langsung dan usahakan agar tetap ada sirkulasi udara pada ruang/tempat penyimpanan CRO.
Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal
No comments :
Post a Comment