11 May, 2017

Cara Penggunaan Breadboard

Breadboard atau sering juga disebut project board adalah sejenis papan rangkaian yang umum digunakan untuk mencoba sebuah rangkaian elektronika, sebelum rangkaian elektronika tersebut dicetak pada papan rangkaian tercetak (PCB). Bentuk breadboard dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 1 skema sebuah breadboard
Jalur A dan Jalur C adalah sama, tiap titik terhubung secara horizontal dan tidak terhubung secara vertikal, sedangkan jalur B hanya terhubung secara vertikal tapi tidak terhubung secara horizontal. Jalur A dan C umumnya digunakan sebagai jalur sumber arus listrik. Jalur B digunakan sebagai tempat untuk memasang komponen elektronika yang akan kita rangkai.
Proses merangkai komponen elektronika dengan menggunakan breadboard sangat bebas, tergantung kepada keinginan masing-masing pengguna. Sebelum kita membuat rangkaian dengan menggunakan breadboard, terlebih dahulu kita harus menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan yaitu :
  1. Breadboard
  2. Kabel kawat tunggal diameter 0,5 mm, bila memungkinkan gunakan 2 warna kabel, umumnya warna merah dan hitam. Kabel merah sebagai penanda positif dan kabel hitam sebagai penanda negatif.
  3. Tang potong, tang ini digunakan untuk memotong dan mengupas kabel.
  4. Tang Jepit, berguna untuk membengkokan kaki komponen dan membantu memasang komponen pada breadboard.
  5. Power suplai DC dan kabel penghubungnya yang dilengkapi dengan jepit buaya
  6. Beberapa komponen elektronika yang akan kita rangkai.
Selanjutnya kita akan lihat berbagai cara memasang komponen elektronika pada breadboard.
1.      Membuat jalur sumber arus pada breadboard.
Sebelum kita membuat rangkaian elektronika dengan menggunakan media breadboard, terlebih dahulu kita harus menyiapkan jalur sumber arus listrik DC pada breadboard. Gambar 2 berikut ini menunjukan cara membuat jalur sumber arus listrik pada breadboard.

Gambar 2 merangkai jalur sumber arus listrik pada breadboard
Perhatikan gambar 2. Kabel berwarna merah adalah kabel untuk jalur positif sehingga semua jalur yang terhubung dengan kabel merah akan menjadi jalur positif sedangkan kabel berwarna hitam adalah kabel untuk jalur negatif sehingga semua jalur yang terhubung dengan kabel hitam akan menjadi jalur negatif. Pada breadboard umumnya antara jalur horizontal sebelah kanan dengan jalur horizontal sebelah kita terpisah, sehingga kita harus memasang kabel penghubung (jumper) untuk menghubungkan kedua jalur ini (titik A pada gambar 2).
Sebagai alat untuk penanda apakah di dalam rangkaian sedang ada arus listrik atau tidak, maka kita dapat memasangkan sebuah lampu LED dengan sebuah resistor 330 Ohm sebagai pembatas arus.  Masukan kaki anoda LED ke sisi atas dan kaki anoda ke sisi bawah, kemudian pada jalur yang sama, hubungkan jalur yang kaki katoda dengan menggunakan sebuah kabel kecil ke jalur negatif disebelah bawah dan jalur kaki anoda LED dihubungkan ke jalur positif dengan menggunakan sebuah resistor 330 Ohm seperti pada gambar. Tempatkan lampu LED indikator ini pada daerah tepi breadboard agar tidak mengganggu pada saat kita akan merangkai sebuah rangkaian.
Untuk menghubungkan breadboard ini dengan sumber tegangan, dapat digunakan sebuah kabel penghubung yang sudah dilengkapi dengan jepit buaya. Hubungkan kabel merah dari sumber tegangan ke jalur positif (merah) dan hubungkan juga kabel hitam dari sumber tegangan ke jalur negatif (hitam). Aturlah besar tegangan listrik dari sumber tegangan agar sesuai dengan tegangan kerja rangkaian yang akan kita buat.
Sambungan pada Breadboard
Breadboards memiliki banyak soket kecil (lubang) disusun pada grid 0,1 ". Kebanyakan komponen dapat langsung dipasang  dengan memasukan kaki komponen ke lubang. Sedangkan IC dimasukkan di tengah-tengah ruang kosong antara lubang kanan dan kiri.

Kawat sambungan dapat dibuat dengan kawat single-core yang dilapisi plastik dan berdiameter 0.6mm (ukuran standar). Kawat biasa tidak cocok karena akan rusak ketika didorong ke dalam lubang dan itu dapat merusak papan jika alur putus.

Diagram menunjukkan bagaimana lubang breadboard terhubung:

Para baris atas dan bawah dihubungkan secara horizontal sepanjang jalur yang dilintasi seperti yang ditunjukkan oleh garis merah dan hitam pada diagram. Catu daya terhubung ke baris ini, + di bagian atas dan 0V (nol volt) di bagian bawah.




Saya sarankan menggunakan baris atas pada pasangan lubang di bawah untuk 0V, maka Anda dapat menggunakan baris bawah untuk pasokan negatif dengan rangkaian yang membutuhkan pasokan ganda (misalnya +9 V, 0V,-9V).

Lubang-lubang lain terhubung secara vertikal di blok 5 dengan tidak ada hubungan di pusat seperti yang ditunjukkan oleh garis biru pada diagram. Perhatikan bagaimana ada blok yang terpisah dari koneksi untuk setiap pin dari IC.

Membuat Rangkaian pada Breadboard
Mengkonversi gambar diagram rangkaian ke lay out breadboard tidak dapat langsung dilakukan karena penataan komponen pada breadboard akan terlihat sangat berbeda dari diagram rangkaian.

Ketika meletakkan komponen pada papan breadboard Anda harus memperhatikan sambungan komponen, bukan posisi dari komponen pada diagram rangkaian. IC (chip) merupakan titik awal yang baik sehingga tempatkan di tengah breadboard dan mulai dari pin ke pin, pada gilirannya menempatkan semua sambungan dan komponen untuk setiap pin.

Cara terbaik untuk menjelaskan hal ini adalah dengan contoh, sehingga proses pembuatan rangkaian timer 555 ini pada breadboard dapat ditujukan pada langkah-langkah berikut:

Membuat Rangkaian pada Breadboard


Rangkaian merupakan monostable yang berarti akan menyalakan LED selama sekitar 5 detik ketika tombol 'pemicu' ditekan. Periode waktu ditentukan oleh R1 dan C1 dan Anda mungkin ingin mencoba mengubah nilai-nilainya. R1 harus berada dalam rentang 1Kohm sampai 1Mohm.

Periode waktu, T = 1,1 × R1 × C1.

Nomor pin IC

Pin IC diberi nomor berlawanan arah jarum jam yang dimulai dari tanda titik pada pin IC yang pertama. Gambar di bawah menunjukkan penomoran untuk IC 8-pin dan 14-pin, tetapi prinsipnya adalah sama untuk semua ukuran.

Nomor pin IC



Komponen tanpa kaki/lead yang cocok
Beberapa komponen seperti switch dan resistor variabel tidak memiliki kaki yang cocok sehingga Anda harus menyoldernya. Gunakan kawat single-core dilapisi plastik dengan diameter 0.6mm (ukuran standar).


Membuat  Rangkaian contoh
Mulailah dengan hati-hati memasukkan IC 555 di tengah breadboard dengan memperhatikan tanda titik disebelah kiri pin.




Kemudian lanjutkan dengan masing-masing pin dari 555:

Monostable Circuit pada Breadboard
  •     Hubungkan kabel (hitam) ke 0V.
  •     Hubungkan resistor 10k ke +9 V.
  •     Hubungkan saklar push to 0V (Anda perlu menyolder lead/kaki saklar)
  •     Hubungkan resistor 470 ke blok yang digunakan dari 5 lubang,  kemudian ...
  •     Hubungkan LED (warna apapun) dari yang blok ke 0V (lead/kaki pendek untuk 0V).
  •     Menghubungkan kabel (merah) untuk +9 V.
  •     Hubungkan kapasitor 0.01μF ke 0V. Anda mungkin akan menemukan bahwa lead/kaki terlalu pendek untuk menghubungkan secara langsung, sehingga masukkan kawat yang terhubung ke lubang blok yang tidak terpakai dan lalu hubungkan.
  •     Hubungkan kapasitor 100μF ke 0V (lead/kaki + ke pin 6).
  •     Hubungkan kabel (biru) ke pin 7.
  •     Hubungkan resistor 47k ke +9 V.
  •     Periksa: harus ada kawat sudah terhubung ke pin 6.
  •     Hubungkan kabel (merah) untuk +9 V.

Akhirnya ...
  •     Periksa semua koneksi dengan hati-hati.
  •     Periksa komponen terhubung dengan cara yang benar (LED dan kapasitor 100μF).
  •     Periksa bahwa tidak ada kaki/lead yang bersentuhan (kecuali terhubung ke blok yang sama).
  •     Hubungkan breadboard ke power supply 9V dan tekan tombol push to menguji rangkaian.
Jika rangkaian Anda tidak bekerja, maka putuskan (disconnect ) sambungan dari power supply dan secara hati-hati memeriksa ulang setiap sambungan pada diagram rangkaian.


sumber:http://elektronika-info.blogspot.com

No comments :